Arsip Kategori: Lain-lain

Artikel selain artikel produk

Alasan kenapa Aku memecat sekretarisku

Dua minggu yang lalu merupakan ulang tahunku yang ke-35 dan mood-ku tidak terlalu baik pada pagi itu.Aku  turun untuk sarapan dengan harapan istriku akan mengucapkan dengan penuh sukacita…Selamat Ulang Tahun suamiku tersayang!… dan mungkin saja dengan sebuah kado ulang tahun untukku. Waktu berlalu dan bahkan dia tidak mengucapkan selamat pagi. Aku berpikir, ya, itulah istri, tapi mungkin anak-anakku akan mengingat kalau hari ini aku berulang tahun. Anak-anak datang ke meja makan untuk sarapan namun mereka juga tidak mengatakan satu patah katapun. Akhirnya aku berangkat ke kantor dengan perasaan penuh kecewa
dan sedih.Ketika aku masuk ke ruangan, sekertarisku, Janet, menyapaku…Selamat pagi Boss, Selamat Ulang Tahun! Dan akhirnya aku merasa sedikit terobati mengetahui ada seseorang yang mengingat hari ulang tahunku. Aku bekerja sampai tengah hari dan kemudian Janet mengetuk pintu ruanganku dan berkata, Apakah Anda tidak menyadari bahwa hari ini begitu cerah di luar dan hari ini adalah hari ulang tahun Anda, mari kita pergi makan siang, hanya kita berdua. Aku berkata…Wow, itu adalah perkataan yang luar biasa yang saya dengar hari ini, mari kita pergi. Lanjutkan membaca Alasan kenapa Aku memecat sekretarisku

Tips Mencuci Tshirt dengan Mesin Cuci

Seperti yg kita ketahui bahwa masa pakai terbaik sebuah tshirt mungkin hanya beberapa tahun, setahun atau dua tahun saja, bentuknya mulai melar, warna mulai pudar terutama gambarnya mungkin sudah pecah-pecah atau mengelupas. Pada saat musim hujan mungkin statusnya akan lebih sering dipakai di balik sweater. Nah beberapa tips sederhana ini akan membantu tshirt tetap putih dan tidak pudar dan melar.

1. Kebanyakan perusahaan  merekomendasikan agar tshirt di cuci dengan air dingin/biasa,padahal detergent akan lebih berfungsi dgn baik bila menggunakan air hangat, so jika kamu ingin menantang para pabrikan untuk membuktikan nya : cucilah tshirt dengan air hangat, jangan menggunakan air panas karena dapat menyebabkan tshirt menyusut. Gunakan permanen press untuk mengeringkannya.

2. Gunakan softener untuk menghindari tshirt mengkerut, dan angkat tshirt segera setelah mesin cuci berhenti.

3. Agar tshirt putih tetap cemerlang, gunakan mesin cuci dgn jumlah pakaian secukupnya jgn terlalu penuh. Lanjutkan membaca Tips Mencuci Tshirt dengan Mesin Cuci

Mengenal Jenis Bahan Kaos

Barangkali banyak di antara kita yang belum mengetahui jenis kain atau jenis bahan kaos, meskipun hampir setiap hari kita memakainya. Bagi yang sudah mengetahui jenis-jenis bahan kaos pun, sering kali sulit membedakan bahan kaos polos antara satu dengan yang lainnya.

Sebagai konsumen yg baik, adalah perlu bagi kita untuk mengetahui berbagai jenis bahan kaos yg berkembang di pasaran,ini adalah untuk menghindari kita dari penipuan, karena tidak semua pedagang itu jujur.  Berdasarkan bahan dasar pembuatanya, bahan kaos polos yang terdapat di pasaran ada beberapa macam. Jenis bahan kaos yang umum ditemukan adalah Cotton Combed, Cotton Carded, CVC, TC, PE, dan Hyget yg umumnya digunakan sebagai bahan dasar kaos polos, baik itu v-neck,o-neck maupun raglan, untuk kaos polo biasanya digunakan bahan cotton pique atau lacoste.
Sedangkan untuk pembuatan jaket, jumper dan hodie biasanya menggunakan bahan fleece atau terry.

Pemilihan bahan dasar kaos ini berkaitan dengan tujuan dari si pemakai, jika kita mengutamakan kenyamanan dan gaya dalam berpakaian, pastikan bahwa kaos yang kita pakai menggunakan bahan 100% Cotton Combed yg terbuat dari 100% serat alami. di pasaran tidak semua kaos yg berbahan cotton combeds atau sejenis itu memiliki kualitas yg sama, hal ini dapat di sebabkan oleh kualitas bahan baku,kualitas mesin produksi, serta standar quality control, begitu juga perbedaan kualitas pada saat proses washing serta finishingnya. Sehingga pabrik , bahan cotton combed dari pabrik A, bisa saja sedikit berbeda kualitas dan teksturnya dengan pabrik B. Lanjutkan membaca Mengenal Jenis Bahan Kaos

Sejarah Kaos Oblong atau Tshirt

Kaos oblong atau disebut juga sebagai T-shirt adalah jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. Kaus oblong biasanya tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku. Pada umumnya, kaus oblong berlengan pendek (melewati bahu hingga sepanjang siku) dan berleher bundar. Bahan yang umum digunakan untuk membuat kaus oblong adalah katun atau poliester (atau gabungan keduanya).

Mode kaus oblong meliputi mode untuk wanita dan pria, dan dapat dipakai semua golongan usia, termasuk bayi, remaja, ataupun orang dewasa. Kaus oblong pada mulanya digunakan sebagai pakaian dalam. Sekarang kaus oblong tidak lagi hanya digunakan sebagai pakaian dalam tetapi juga sebagai pakaian sehari-hari.
Daftar isi
Sejarah

T- Shirt atau kaos oblong pada awalnya digunakan sebagai pakaian dalam tentara Inggris dan Amerika pada abad 19 sampai awal abad 20. Asal muasal nama inggrisnya, T-shirt, tidak diketahui secara pasti. Teori yang paling umum diterima adalah nama T-shirt berasal dari bentuknya yang menyerupai huruf “T”, atau di karenakan pasukan militer sering menggunakan pakaian jenis ini sebagai “training shirt”
Kaos Wikimedia Bebaskan Pengetahuan

Masyarakat umum belum mengenal penggunakan kaos atau T-Shirt dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, para tentara yang menggunakan kaos oblong tanpa desain ini pun hanya menggunakannya ketika udara panas atau aktivitas-aktivitas yang tidak menggunakan seragam. Ketika itu warna dan bentuknya (model) itu-itu melulu. Maksudnya, benda itu berwarna putih, dan belum ada variasi ukuran, kerah dan lingkar lengan
Awal kepopuleran

T-shirt alias kaos oblong ini mulai dipopulerkan sewaktu dipakai oleh Marlon Brando pada tahun 1947, yaitu ketika ia memerankan tokoh Stanley Kowalsky dalam pentas teater dengan lakon “A Street Named Desire” karya Tenesse William di Broadway, AS. T-shirt berwarna abu-abu yang dikenakannya begitu pas dan lekat di tubuh Brando, serta sesuai dengan karakter tokoh yang diperankannya. dan film Rebel Without A Cause (1995) yang dibintangi James Dean. Pada waktu itu penontong langsung berdecak kagum dan terpaku. Meski demikian, ada juga penonton yang protes, yang beranggapan bahwa pemakaian kaos oblong tersebut termasuk kurang ajar dan pemberontakan. Tak pelak, muncullah polemik seputar kaos oblong.

Polemik yang terjadi yakni, sebagian kalangan menilai pemakaian kaos oblong – undershirt – sebagai busana luar adalah tidak sopan dan tidak beretika. Namun di kalangan lainnya, terutama anak muda pasca pentas teater tahun 1947 itu, justru dilanda demam kaos oblong, bahkan menganggap benda ini sebagai lambang kebebasan anak muda. Dan, bagi anak muda itu, kaos oblong bukan semata-mada suatu mode atau tren, melainkan merupakan bagian dari keseharian mereka.

Polemik tersebut selanjutnya justru menaikkan publisitas dan popularitas kaos oblong dalam percaturan mode. Akibatnya pula, beberapa perusahaan konveksi mulai bersemangat memproduksi benda itu, walaupun semula mereka meragukan prospek bisnis kaos oblong. Mereka mengembangkan kaos oblong dengan pelbagai bentuk dan warna serta memproduksinya secara besar-besaran. Citra kaos oblong semakin menanjak lagi manakala Marlon Brando sendiri – dengan berkaos oblong yang dipadu dengan celana jins dan jaket kulit – menjadi bintang iklan produk tersebut.

Mungkin, dikarenakan oleh maraknya polemik dan mewabahnya demam kaos oblong di kalangan masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Baju Dalam) menuntut agar kaos oblong diakui sebagai baju sopan seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka mengatakan, kaos oblong juga merupakan karya busana yang telah menjadi bagian budaya mode.
Menjadi tren anak muda

Demam kaos oblong yang melumat seluruh benua Amerika dan Eropa pun terjadi sekita tahun 1961 itu. Apalagi ketika aktor James Dean mengenakan kaos oblong dalam film “Rebel Without A Cause”, sehingga eksistensi kaos oblong semakin kukuh dalam kehidupan di sana.

Perlahan namun pasti, T-shirt mulai menjadi bagian dari busana keseharian yang tidak hanya dipakai untuk daleman, tetapi juga menjadi pakaian luaran. Pada pertengahan tahun 50an, T-shirt sudah mulai menjadi bagian bagian dari dunia fashion. Namun baru pada tahun 60an ketika kaum hippies mulai merajai dunia, T-shirt benar-benar menjadi state of fashion itu sendiri. Sebagai sebuah simbol (lagi-lagi) anti kemapanan, para hippies ini menggunakan T-shirt/kaos sebagai salah satu simbolnya. Semenjak saat itulah revolusi T-shirt terjadi secara total. Para penggiat bisnis menyadari bahwa T-shirt dapat menjadi medium promosi yang amat efektif serta efesien. Segala persyaratan sebagai medium promosi yang baik ada di T-shirt. Murah, mobile, fungsional, dapat dijadikan suvenir, dan seterusnya.

Disaat yang bersamaan, kelompok-kelompok tertentu macam hippies, komunitas punk, atau organisasi politik, juga menyadari bahwa T-shirt dapat menjadi medium propaganda yang sempurna selain medium yang telah ada. Statement apapun dapat tercetak diatasnya, tahan lama, dan penyebarannya mampu melewati batas-batas yang tidak dapat dicapai oleh medium lain, seperti poster misalnya.

Dengan segala kesempurnaannya, T-shirt tidak lagi menjadi sederhana. Jelas, secara fungsional benda tersebut masih berlaku sebagai sebuah sandang. Namun dibalik itu semua, T-shirt memiliki value yang melebihi dari fungsi dasarnya. Desain T-Shirt yang terus berkembang sampai sekarang selaras dengan perkembangan manusia dan teknologi yang memang terus berkembang. Sejarah akan terus mencatat desain berbagai kaos seperti tie dye yang lekat dengan flowers generation, komunitas punk yang lekat dengan T-Shirt sobek, polos bahkan dengan desain typohraphy yang mencolok, dan siapa yang tidak kenal dengan kaos I Love New York yang fenomenal itu.
Dijadikan identitas pemakainya

Desain T-Shirt yang kemudian menjadi semacam aktualisasi pemakainya, bisa diramalkan akan tetap terus digemari. Elemen desain berupa typohraphy yang sangat menarik dan penuh maksud sangat berpeluang diminati masyarakat. Apalagi perkembangan dunia konsumen yang sangat memanjakan aktualisasi pribadi. Siapa pun Anda, konsumen, pemilik perusahaan, manajeman band, atau siapapun, bisa dengan mudah menunjukkan siapa diri Anda hanya dengan memakai T-Shirt dengan desain typohraphy atau perpaduan elemen desain lain.

Pemakaian kaos dalam berbagai kesempatan memberikan juga peluang bagi para desainer dalam berkarya. Fungsinya yang semakin melebar sangat bisa mendukung perkembangan desain itu sendiri. Kreatifitas menggunakan medium T-Shirt dalam berkarya desain membuka peluang pemaknaan karya desain serta perluasan pengetahuan tentang desain pada masyarakat. Berjamurnya clothing dan distro di kalangan bisnis modern adalah salah satu kemajuan yang positif dalam dunia desain. Berbagai karya desain yang diimplementasikan dalam medium T-Shirt memberi warna bagi kehidupan, tidak hanya bentukan huruf tapi foto, karya desain yang dulu tidak memungkunkan untuk menggunakan media T-Shirt, kini semuanya menjadi mungkin. Namun, perkembangan yang demikian masif harus tetap juga disikapi dengan baik, kemasifan sesuatu hal terkadang menjadikan desain hanya sebagai produk instan yang tidak memperhatikan faedah-faedah desain, karena itulah pengetahuan desainer akan prinsip-prinsip desain sangat diperlukan.
Kaos oblong di Indonesia

Di Indonesia, konon, masuknya benda ini karena dibawa oleh orang-orang Belanda. Namun ketika itu perkembangannya tidak pesat, sebab benda ini mempunyai nilai gengsi tingkat tinggi, dan di Indonesia teknologi pemintalannya belum maju. Akibatnya benda ini termasuk barang mahal.

Namun demikian, kaos oblong baru menampakkan perkembangan yang signifikan hingga merambah ke segenap pelosok pedesaan sekitar awal tahun 1970. Ketika itu wujudnya masih konvensional. Berwana putih, bahan katun-halus-tipis, melekat ketat di badan dan hanya untuk kaum pria. Beberapa merek yang terkenal waktu itu adalah Swan dan 77. Ada juga merek Cabe Rawit, Kembang Manggis, dan lain-lain. Dan tren kaos oblong rupa-rupanya direkam pula oleh Kartunis GM Sudarta melalui tokoh Om Pasikom dan kemenakannya dengan tajuk “Generasi Kaos Oblong” (Harian Kompas, 14 Januari 1978).

Sumber : Wikipedia Indonesia

hati

Tiap Kata Pasti Ber-Arti : Tips mencari kalimat romantis Utk Valentine Days

Kata menurut kamus bahasa indonesia adalah unsur bahasa yg diucapkan atau dituliskan yg merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yg dapat digunakan dlm berbahasa, kalau menurut definisi gue sih kata itu adalah perasaan yg diungkapkan dlm bahasa verbal.

Apapun definisi kita tentang kata, dan tentunya itu sangat beragam, kita sepakat bahwa tiap kata yg kita ucapkan pastinya memiliki “arti” atau maksud tertentu, sekalipun kata itu diucapkan dengan sambil lalu. Ada pepatah “mulutmu adalah harimau mu” itu semakin menegaskan bahwa mulut sebagai pabrik kata-kata itu dapat menjadi amat berbahaya ketika kata yg keluar dari dalamnya tidak terkontrol lagi.

Tiap kata yg keluar dari mulut kita itu sangat ditentukan oleh kondisi hati,terlepas dari pengaruh tingkat budaya,pengetahuan dan pendidikan seseorang, lihat aja, seorang preman yg tiap hari selalu bergelut dgn kekerasan dan bahasa yg kasar atau seorang macho man yang tidak pernah kenal dgn kelemah lembutan, tiba-tiba saja dapat berubah 180%, menjadi “kemayu” bahasanya menjadi sangat lembut ketika dia sedang jatuh cinta, tentu itu sah-sah saja karena seorang preman adalah seorang manusia yg memiliki perasaan juga. Atau sebaliknya seseorang gentleman yg selalu menjaga sikap dan bahasa tiba-tiba bisa berubah 180% menjadi sosok yg kasar dengan kata-kata yg kotor, ini pun sah-sah saja karena toh dia adalah manusia juga.

Aku padamu! yg arti lepasnya berarti aku cinta padamu,secara bahasa mungkin kalimat itu adalah kalimat cacat, aku padamu! padamu opone gak ngerti! Jangan pernah lupa, bahwa tiap kata akan selalu memiliki arti, arti bagi pengucapnya dan terlebih lagi bagi pendengarnya. konflik seringkali terjadi karena “kata yg salah terucap” cinta yg membara bisa tiba-tiba padam ketika salah kata menyebut nama perempuan atau pria lain.

Tidak ada kata yg tidak memiliki arti! oleh karena itu ada baiknya mendidik mulut kita agar mampu memproduksi kata-kata yg “enak di dengar pada waktunya” enak di dengar waktu lagi romantis, waktu kita lagi marah, waktu kita lagi sedih, pada waktu dan situasi yg pas.

Pada momen-momen tertentu, Valentine Days misalnya,biasanya orang akan mencari kata-kata romantis untuk pasangannya. Nah berkaitan dengan itu, saya akan memberikan beberapa tips dalam mencari kata-kata romantis di hari valentine days.

1. Cari quote atau kata-kata yg sesuai dengan tema “romantis” yg kamu inginkan.
2. Jangan jiplak mentah-mentah kata-kata yg ada, be creative! sesuaikan kalimat itu dengan kepribadian kita juga, soalnya nanti malah akan terkesan gombal.
3. Sesuaikan kalimat romantis itu dengan wawasan pasangan kita, udah bikin kalimat romantis yg panjang dengan bahasa Francis pula, gak taunya pasangan kita gak ngerti bahasanya, pasti suasana romantisnya gak dapat karena sibuk translate bahasanya.
4. Ini yg penting nih, pastikan kalimat romantis itu memang keluar dari hati kamu alias tulus, karena sesuatu yg tulus keluar dari hati pasti akan “nyangkut” juga di hati.

Nah itulah sedikit tips yg bisa saya share, semoga bermanfaat hehehe…Have a nice hunting!